Presiden Santos: Tingkatkan Hubungan Indonesia dan Kolombia

By Admin

nusakini.com--“Kolombia akan meningkatkan dan memperluas hubungan bilateralnya dengan Indonesia sebagai negara besar dengan potensi besar di kawasan Asia Tenggara dan Timur,” demikian disampaikan oleh Presiden Republik Kolombia, Y.M. Juan Manuel Santos, pada saat menerima Surat-surat Kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kolombia, Priyo Iswanto, di Istana Kepresidenan Palacio Nariño, Bogota, 8 Mei 2017. 

Dubes RI Bogota dalam pertemuannya dengan Presiden Kolombia menyampaikan salam hangat Presiden Indonesia, Joko Widodo, kepada Presiden Santos. Keduanya terakhir bertemu di sela-sela KTT Perubahan Iklim di Paris, November 2015 silam.

Dubes RI Bogota, mewakili rakyat dan pemerintah Indonesia, menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Santos yang telah berhasil mencapai perdamaian antara Pemerintah Kolombia dengan kelompok FARC dan mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2016.

“Penghargaan nobel perdamaian dunia tersebut merupakan bukti pengakuan masyarakat internasional terhadap keberhasilan dan keteguhan Presiden Santos untuk mengakhiri konflik internal di Kolombia yang telah berlangsung selama 51 tahun, sekaligus merupakan kontribusi terhadap perdamaian regional dan dunia” demikian disampaikan oleh Dubes RI Bogota. 

Dubes RI Bogota menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di atas 5%, siap untuk meningkatkan kerja sama dengan Kolombia baik secara bilateral maupun dalam kerangka hubungan antar kawasan ASEAN dan Aliansi Pasifik.

Presiden Juan Manuel Santos selain menyampaikan harapannya untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Kolombia, juga menyampaikan keinginan untuk meningkatkan hubungan antar kawasan Aliansi Pasifik-ASEAN.

“Kolombia selain akan memperdalam integrasi kawasan antar negara Aliansi Pasifik, juga akan meningkatkan kerja sama dengan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi yang tumbuh kuat,” demikian disampaikan Presiden Kolombia. 

Aliansi Pasifik merupakan blok ekonomi terbaru di kawasan Amerika Latin yang terdiri oleh Kolombia, Meksiko, Chile, dan Peru.

Aliansi Pasifik terbentuk secara resmi sejak 6 Juni 2012 dan merupakan salah satu blok ekonomi terbesar di kawasan dengan pasar sebesar 214 juta orang (37% kawasan Amerika Latin), total GDP sebesar USD 2,16 triliun (38% GDP Amerika Latin dan Karibia), GDP PPP per kapita sebesar USD 16.500, nilai ekspor kawasan mencapai lebih dari USD 550 miliar (46% kawasan Amerika Latin), dan impor kawasan mencapai lebih dari USD 570 miliar (lebih dari setengah total impor kawasan Amerika Latin). Indonesia merupakan salah satu negara observer dari total 42 negara observer Aliansi Pasifik. 

  “Untuk menghadapi tantangan geografis dengan jarak yang jauh, Dubes RI Bogota berpandangan perlunya meningkatkan pergerakan antar manusia, sehingga jarak yang jauh tersebut dapat diminimalisir secara psikologis,” demikian ditambahkan Dubes RI Bogota sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kerja sama kedua negara. 

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kolombia, Priyo Iswanto, merupakan diplomat karier dari Kementerian Luar Negeri RI. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar RI di Bogota, Priyo Iswanto terakhir menjabat sebagai Asisten Deputi Kerja Sama Amerika dan Eropa, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI. Sepanjang karier beliau di Kementerian Luar Negeri, pernah ditugaskan pada Perwakilan RI di Italia, Venezuela, Uzbekistan, dan Rusia. (p/ab)